1. Faktor Internal
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Pertambahan penduduk yang sangat cepat di pulau Jawa menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatannya. Misalnya orang lantas mengenal hak milik individu
atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan seterusnya yang
sebelumnya tidak dikenal.
Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan berpindahnya penduduk dari desa
ke kota atau dari daerah ke daerah lain (misalnya transmigrasi).
Perpindahan penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang
pembagian kerja dan stratifikasi sosial, yang mempengaruhi
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Penemuan-penemuan baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi atau
innovation. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur
kebudayaan baru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan
cara-cara unsur kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya
dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan
dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery adalah
penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun yang
berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian
ciptaan para individu. Discovery baru menjadi invention kalau masyarakat
sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Sering
kali proses dari discovery sampai ke invention membutuhkan suatu
rangkaian penciptaan. Penemuan mobil, misalnya, dimulai dari usaha
seorang Austria, yaitu S. Marcus (1857) yang membuat motor gas yang
pertama. Sebetulnya sistem motor gas tersebut juga merupakan suatu hasil
dari rangkaian ide yang telah dikembangkan sebelum Marcus. Sungguhpun
demikian, Marcuslah yang telah membulatkan penemuan tesebut, dan yang
untuk pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta sehingga
dapat berjalan tanpa ditarik seekor kuda. Itulah saatnya mobil menjadi
suatu discovery.
Jadi, 30 tahun kemudian sesudah suatu rangkaian sumbangan dari sekian
banyak pencipta lain yang menambah perbaikan mobil tersebut, barulah
sebuah mobil dapat mencapai suatu bentuk sehingga dapat dipakai sebagai
alat pengangkutan oleh manusia dengan cukup praktis dan aman. Bentuk
mobil semacam itu yang mendapat paten di Amerika Serikat 1911 dapat
disebut sebagai permulaan dari kendaraan mobil yang pada masa sekarang
menjadi salah satu alat yang amat penting dalam kehidupan masyarakat
manusia. Dengan tercapainya bentuk tersebut, kendaraan mobil menjadi
suatu invention.
Pada saat menjadi invention, proses inovasi belum selesai. Sungguhpun
kira-kira sesudah 1911 produksi mobil dimulai, mobil masih belum
dikenal oleh seluruh masyarakat. Penyebaran alat pengangkutan tersebut
masih harus disebarluaskan kepada khalayak ramai. Selain itu biaya
produksi mobil demikian tingginya sehingga hanya suatu golongan kecil
saja yang dapat membelinya. Satu persoalan lain yang juga harus dihadapi
adalah apakah masyarakat sudah siap menerimanya karena misalnya
diperlukan pembuatan jalan-jalan raya yang baru. Seluruh proses tersebut
merupakan rangkaian proses inovasi dari sebuah mobil.
Penemuan-penemuan baru dalam kebudayaan jasmaniah atau kebendaan
menunjukkan adanya berbagai macam pengaruh pada masyarakat.
Pertama-tama, pengaruh suatu penemuan baru tidak hanya terbatas pada
satu bidang tertentu saja, tetapi ia sering kali meluas ke bidang-bidang
yang lainnya. Misalnya penemuan radio menyebabkan perubahan-perubahan
dalam lembaga kemasyarakatan seperti pendidikan, agama, pemerintahan,
rekreasi dan seterusnya, seperti yang terlihat ada gambar berikut ini.
Kemungkinan lain adalah perubahan-perubahan yang menjalar dari satu
lembaga kemasyarakatan ke lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
Penemuan baru kapal terbang membawa pengaruh pada metode peperangan,
yang kemudian kian memperdalam perbedaan antara negara-negara besar
dengan negara-negara kecil.
Beberapa jenis penemuan baru dapat pula mengakibatkan satu jenis
perubahan sebagai berikut. Misalnya penemuan mobil, kereta api, telepon
dan sebagainya menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat kehidupan di
daerah pinggiran kota yang dinamakan suburb.
c. Pertentangan (conflict) masyarakat
Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan
sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara
individu-individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Umumnya
masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan
didasarkan pada kepentingan masyarakat. Tidak jarang timbul pertentangan
antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya.
d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Revolusi yang meletus pada Oktober 1917 di Rusia telah menyulut
terjadinya perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mula-mula
mempunyai bentuk kerajaan absolut berubah menjadi diktator proletariat
yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Segenap lembaga kemasyarakatan,
mulai dari bentuk negara sampai keluarga batih, mengalami
perubahan-perubahan yang mendasar.
2. Faktor Eksternal
Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada
sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain
sebagai berikut.
a. Lingkungan fisik
Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar
manusia. Terjadinya gempa bumi, topan, banjir dan lain-lain mungkin
menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut
terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya.
b. Peperangan
Peperangan selalu berdampak pada tingginya angka kematian, rusaknya
berbagai sarana dan prasarana kebutuhan hidup sehari, hari, terjadinya
kekacauan ekonomi dan sosial, serta tergoncangnya mental penduduk
sehingga merasa frustrasi dan tidak berdaya.
c. Pengaruh kebudayaan lain
Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain, itu
mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan
pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.
Artinya, masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya,
tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.
Namun apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alat komunikasi
massa, ada kemungkinan pengaruh itu hanya datang dari satu pihak saja,
yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi tersebut. Sementara
itu, pihak lain hanya menerima pengaruh tanpa mempunyai kesempatan
memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut
diterima tidak karena paksaan, hasilnya dinamakan demonstration effect.
Di dalam pertemuan dua kebudayaan tidak selalu akan terjadi proses
saling mempengaruhi. Kadangkala pertemuan dua kebudayaan yang seimbang
akan saling menolak. Keadaan semacam itu dinamakan cultural animosity.
Namun, apabila salah satu dari dua kebudayaan yang bertemu mempunyai
taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses
imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial
Perubahan sosial dan kebudayaan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial tediri dari
faktor-faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya
perubahan sosial.
1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
a. Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi
adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada
individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan
proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang
telah dihasilkan. Ada dua tipe difusi, yaitu pertama difusi
intramasyarakat dan kedua difusi antarmasyarakat. Sistem pendidikan
formal yang maju
Pendidikan memberikan aneka macam kemampuan kepada individu. Pendidikan
memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka
pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir
secara ilmiah.
b. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju
Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, masyarakat merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru.
c. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), yang bukan merupakan delik
d. Sistem pelapisan sosial yang terbuka. Sistem terbuka memungkinkan
adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberi kesempatan
kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.
e. Penduduk yang heterogen.
f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
g. Orientasi ke masa depan.
h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
2. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan
Adapun faktor-faktor yang menghambat tejadinya perubahan sosial dalam suatu masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat atau kebiasaan
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin dapat diperbaiki
Rabu, 02 Oktober 2013
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL
02.34
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar